Text
Finding Rumi Catatan Petualangan Perempuan Indonesia di Turki
“Buku ini mengajak kita pada perjalanan spiritual, masuk ke dalam. Walaupun buku ini merupakan catatan perjalanan—dan memang sebuah catatan perjalanan yang mengasyikkan, Najjyah Martiam sesungguhnya sedang mengajak kita melakukan perjalanan diri, dibimbing oleh tradisi Rumi. ‘Masuklah, dan engkau akan menemukan dirimu yang abadi di sana . Sumber segala pencerahan kehidupan’. Membaca buku ini, saya bukan hanya diajak berkeliling Turki, tetapi lebih dari itu, saya juga bisa merasakan kekuatan berlimpahnya cinta dan kedamaian spiritual yang tampak dan muncul dari tokoh-tokoh yang hadir dalam buku ini...Rasanya saya ingin segera mendatangi tempat-tempat yang sudah ditunjuk oleh Najiyah, dan merasakan apa yang dikatakan Rumi tentang pencerahan rohani 800 tahun lalu”.
Budhy Munawar Rachman
Pendiri Nurcholish Madjid Society
Najmar menawarkan pendekatan segar dalam mengulas berbagai gagasan sufisme Jalaluddin Rumi: berangkat dari pengalaman pribadi dari hari ke hari saat dia napak tilas peninggalan Rumi di Turki, naratif, berbahasa populer, dan terkadang jenaka. Siapa pun bakal dipermudah untuk turut menyimak catatan perjalanan spiritual ini secara santai, renyah, tanpa merasa dicekoki konsep-konsep njelimet, tetapi sekaligus tetap mengena—bahkan pada beberapa momen malah cukup menggugah. Cara bertutur penulis ini mengingatkan saya pada sejumlah buku spiritual lain, katakanlah seperti teka-teki Zen Budhisme, kisah-kisah Nasruddin Hoja, atau cerita-cerita lucu tapi jitu ala Abu Nawas.
Ilham Khoiri, wartawan Kompas
“Berontak dari tradisi penelitian yang melulu harus objektif dan jaga jarak (distance) dengan objek penelitian, dalam petualangan gaya backpacker ini Najmar benar-benar membuka diri untuk menemui Rumi;dengan diselingi interupsi-interupsi rasionya.”
Asrori S. Karni,
Wartawan Gatra, Pemenang Anugerah Adiwarta 2009
“Buku yang ditulis oleh saudari Najmar ini menarik untuk dibaca sebagai tambahan mozaik yang memperkaya gambaran tentang negeri yang pernah menjadi sentral pemerintahan teokrasi Islam sekaligus sarang sekularisme beberapa abad lalu itu, juga yang terpenting tentang tradisi Rumi yang hidup di sana.
Ahmad Hasyim Muzadi
Paperback
First published April 10, 2010
Tidak tersedia versi lain